Sunday, September 16, 2012

Kamp Pangeran Harry Diserang Gerilyawan Taliban


HOTSPOTSONE -- Ancaman Taliban terhadap Pangeran Harry, untuk mendapatkannya hidup atau mati, bukan sekedar gertak sambal.

Sekitar 15 gerilyawan Taliban senapan serbu AK47 dan granat roket menyerang benteng sekutu yang seharusnya tidak bisa ditembus, Kamp Bastion, tempat Harry berada. Yang tak biasa, para penyerang menggunakan seragam tentara Amerika Serikat.

Serangan yang terjadi Jumat malam berakhir dengan pertumpahan darah. Lima tentara Inggris terluka dan dua marinir AS tewas. Sementara dari pihak gerilyawan 14 tewas, 1 tertangkap. Sebelumnya penyerang juga sempat menghancurkan enam jet AV-8B Harrier AS dan tiga stasiun pengisian bahan bakar.

Pangeran yang bertugas sebagai kopilot penembak helikopter Angkatan Darat Apache, saat itu hanya berada 1,5 mil dari lokasi pertempuran Jumat malam.

Mengetahui kampnya diserang, Harry langsung mengenakan helm pelindung dan pistol yang berisi amunisi penuh, namun belum sempat ke luar, pasukan pengawal SAS (Special Air Service), langsung membawanya ke lokasi aman, sesaat setelah alarm berbunyi. "Jika sesuatu terjadi padanya itu akan menjadi bencana," kata seorang sumber.

Pangeran gila pesta, yang dikenal sebagai Kapten Harry Wales di Angkatan Darat, sama sekali tak terlibat dalam pertempuran berdarah yang berlangsung selama tiga jam tersebut.

Taliban mengklaim serangan itu adalah bagian dari "Harry Operation" untuk mendapatkan pangeran 28 tahun itu, yang datang ke medan perang bersama 662 Skuadron, 3 resimen Army Air Corps, 11 hari lalu.

Alasan lain, serangan itu adalah balas dendam untuk film buatan AS yang menghina Nabi Muhammad. Namun, sumber Angkatan Darat Inggris menduga, serangan itu telah lama direncanakan, berminggu-minggu sebelum Harry tiba di medan perang, pasca skandal foto bugilnya di Las Vegas.

Meski serangan langsung ditujukan ke kamp Harry, pimpinan militer Inggris menolak menarik pangeran itu pulang karena kehadirannya di medan perang dinilai tidak meningkatkan risiko untuk dirinya atau rekan-rekannya.

"Penempatan Kapten Wales telah lama direncanakan dan ancaman terhadap dirinya dan orang lain di sekitarnya telah diperhitungkan," kata salah juru bicara Departemen Pertahanan.

Sementara, Mayor Charles Heyman, mantan perwira infanteri sekaligus editor The Armed Forces of the United Kingdom juga mendukung keputusan itu.

"Jika kita membawanya pergi, Taliban akan berkoar bahwa mereka baru saja mencetak kemenangan besar," kata dia. "Ini akan mempengaruhi moral pasukan di lapangan jika Pangeran Harry dibawa pergi hanya karena ada ancaman."

Sumber: Daily Mail, CNN

No comments:

Post a Comment