Thursday, September 13, 2012

Awas, Anak Jadi Korban Kekerasan Psikis


HOTSPOTSONE -- Kekerasan fisik pada anak bisa mudah dilihat dengan kasat mata. Namun, tidak dengan kekerasan psikis. Tanpa disadari, seorang anak mengalami depresi hingga memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kekerasan psikis yang dialami.

Kekerasan psikis ini sering dilakukan tanpa sadar oleh orang dewasa, termasuk orangtua pada anaknya. Dampaknya adalah anak mengalami masalah dalam hal perkembangan dan kestabilan psikologis.

"Akibat dari anak yang mengalami kekerasan psikis secara terus menerus, adalah gangguan emosi, seperti perasan takut, cemas, penilaian terhadap diri yang rendah, gangguan sosial, perilaku, agresifitas, serta menyebabkan trauma dan stres pasca trauma," kata Psikolog Anak, Fabiola P.

Anak memang rentan mengalami kekerasan psikis dari orang dewasa. Itu karena mereka merasa paling lemah ketika berada di lingkungan orang dewasa. Banyak juga orangtua yang tak menyadari bahwa mereka telah melakukan kekerasan psikis pada sang anak.

"Tindakan seperti tidak memperhatikan anak dan meremehkan anak, masuk dalam kekerasan psikis. Tindakan yang disejajarkan dengan kekerasan fisik, seperti memukul dan menampar," kata Fabiola.

Umumnya, hal yang paling sering terjadi adalah, orangtua sering melontarkan kata-kata kasar, seperti bodoh, lambat, jelek atau cengeng. Orangtua juga kerap tidak mengapresiasi hasil kerja anak mereka. Kondisi ini membuat anak akan merasa hidupnya tak berharga dan kehilangan rasa percaya diri.

Menurut Fabiola, pemicu utamanya adalah orangtua yang tidak matang secara emosional. Bisa jadi ketika menjadi orangtua masih sangat muda atau cenderung kurang memiliki

pengetahuan tentang pola asuh anak yang baik. Lalu, kondisi lingkungan yang buruk, juga menjadi penyumbang dalam masalah ini.

"Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan kesadaran yang rendah akan membuat anak terpaksa terbiasa mengalami kekerasan psikis tanpa menyadari bahwa ia memiliki hal untuk dilindungi, didengarkan dan dihormati sepenuhnya,"

Untuk menghindari terjadinya kekerasan psikis pada anak, menurut Fabiola, orangtua harus memperhatikan beberapa hal berikut.

- Menghargai anak seutuhnya
Orangtua harus menghargai pendapat dan perasaan anak. Yaitu dengan memainkan peranannya dengan baik, demi mengantarkan anak tumbuh dan kondisi psikologisnya berkembang optimal menjadi manusia yang matang di kemudian hari.

- Bekali diri dengan pengetahuan
Peran sebagai orangtua membuat seseorang tak boleh berhenti belajar. Untuk itu cari tahu sebanyak mungkin baik dari para ahli ataupun orang yang dipercaya bagaimana menerapkan pola asuh yang baik.

- Kematangan emosi
Orangtua memang harus berusaha berbesar hati dan menekan emosi. Pada kondisi ini, orangtua juga perlu memahami apa yang dirasakan anak, sehingga reaksi yang kita berikan dapat membuatnya nyaman.

No comments:

Post a Comment