Tuesday, August 28, 2012

Tuntut Reformasi, Wanita Togo Mogok Seks


HOTSPOTSONE -- Ribuan wanita di Togo melakukan aksi mogok hubungan seks demi menuntut reformasi politik di negara tersebut. Aksi ini dianggap adalah salah satu "senjata" paling tepat untuk menurunkan rezim yang telah memerintah lebih dari 40 tahun.

Diberitakan BBC, Senin 27 Agustus 2012, aksi mogok ini diserukan oleh koalisi oposisi pada demonstrasi Sabtu lalu di Lome yang diikuti oleh ribuan orang. Koalisi yang terdiri dari sembilan LSM dan tujuh partai oposisi ini akan melakukan aksi mogok seks selama seminggu.

Pemimpin oposisi Isabelle Ameganvi mengatakan bahwa seks dapat menjadi senjata ampuh dalam pertempuran mereka mewujudkan reformasi politik di negara Afrika barat tersebut.

"Kami punya banyak cara untuk membuat lelaki tahu apa yang diinginkan wanita di Togo. Jika mereka menolak tuntutan kami, maka kami akan menggelar demonstrasi yang lebih kuat ketimbang mogok seks," kata Ameganvi.

Tujuan utama aksi tersebut adalah menuntut turunnya Presiden Faure Gnassingbe dan reformasi sistem pemilihan umum di Togo. Gnassingbe telah menjabat sejak 2005 lalu pasca meninggalnya ayahnya, Gnassingbe Eyadema, setelah memipin selama 38 tahun. Gnassingbe kembali terpilih dalam pemilu 2010.

Ameganvi juga mengatakan bahwa sistem dan undang-undang pemilu yang ada saat ini juga harus diubah, karena dinilai memudahkan partai berkuasa memenangkan kursi di parlemen.

Beberapa minggu terakhir, protes anti pemerintahan terus terjadi di Togo. Awal bulan ini, dua demonstrasi anti Gnassingbe dibubarkan polisi dengan gas air mata. Lebih dari 100 orang ditahan. (umi)

No comments:

Post a Comment