
Wanita yang sempat berpose "panas" di sebuah majalah pria dewasa ini mengaku kangen dengan dangdut. Kali ini Ay ingin punya konsep lain dengan membawa goyangan sendiri yang diberi nama goyang �uget-uget�.
Sebelumnya, wanita kelahiran 17 Juni 1995 itu merilis dua album, yakni Jam Tujuh Ajep-Ajep (2005) dan Ribet (2008)
Meski saat ini menampilkan goyangan, dia tak ingin gegabah mengumbar keseksian tubuhnya saat menyanyi dangdut. Bisa-bisa nasibnya bisa seperti Julia Perez atau Dewi Persik mendapat cekal dari lembaga agama maupun pemerintah daerah.
Dia juga mencoba mempopulerkan goyang �uget-uget� sebagai trade mark dirinya agar ada karakter unik untuk membedakan dengan yang lainnya.
"Uget-uget itu simple tapi nggak terlalu vulgar juga. Ay enggak mau bermasalah dengan etika dan adat ketimuran. Kalau goyang uget-uget itu gerakan kayak ulet bulu gitu deh," katanya saat ditemui dikawasan Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Ay kali ini hadir dengan single bertajuk �Lekong� yang liriknya bercerita tentang seorang wanita yang putus cinta. �Walau putus, tapi ingin tahu saja urusan mantannya,� jelas pemeran film Kutunggu Jandamu Itu.
Dia juga masih bekerjasama dengan musisi Doddy Iwa Kusumajaya dari label DIK Multikreasindo. �Saya kangen sama tim saya untuk bisa mendukung di dangdut,� ungkapnya.